Cokelat kaya akan flavonoid yang merupakan komponen polifenol yang mengandung 15 karbon, dengan dua cincin aromatic yang dihubungkan oleh 3 jembatan karbon. Berikut ini adalah hasil-hasil penelitian tentang cokelat yang layak diketahui sebagai konsumen cokelat :
1. Ramiro E. dan kawan-kawannya dari Department of Physiology Faculty of Pharmacy, University of Barcelona, Spanyol dalam jurnal Nutrition tahun 2005, menyatakan bahwa ekstrak kakao dapat mengaktifkan limfosit T secara down modulated, dengan begitu respon imun diperoleh. Keadaan ini dibutuhkan bila keadaan sistem imun hiperaktif seperti autoimun atau penyakit inflamasi kronis (chronic inflammatory diseases).
2. J.A Duke dalam jurnal Med. Food tahun 2000, mengungkapkan aktivitas biologis kakao, dua sendok makan cokelat dalam segelas air atau susu dapat digunakan sebagai perawatan untuk meringankan penyakit Parkinson, Mastitis, Liver, disfungsi seksual, dan obesitas.
3. Tahun 2001 dalam jurnal Antioxidants & Redox Signaling, Jeremy P.E. Spencer dan kawan-kawannya dari Antioxidants Research Group di Inggris mengatakan bahwa kemampuan flavanol dan procyanidin cocoa mendonorkan hydrogen dan kecenderungan untuk nitrasi membuatnya menjadi penangkap yang kuat untuk oksigen reaktif dan spesies nitrogen. Namun, hal ini sangat tergantung pada bioavailabilitas di dalam tubuh. Bioaktivitas dalam tubuh sangat tergantung pada metabolism dan penyerapannya di saluran pencernaan supaya bisa masuk peredaran darah dan melindungi kematian sel oleh stress oksidatif.
4. Cokelat juga bisa mengangkat mood. Berdasarkan penelitian dari University of New South Wales, cokelat dapat mengaktifkan sistem dopamine di otak. Sistem ini dapat mengembangkan rasa positif dan meningkatkan kesenangan. Rasa dan tekstur cokelat dalam mulut memberikan sensualitas tersendiri bagi indera-indera kita sehingga bisa meningkatkan mood yang buruk
5. Tahun 1999, penelitian dari University Of Scranton di Pennsylvania menemukan cokelat mengandung lebih banyak flavonoid dibanding 23 sayuran dan buah yang berbeda.
6. Cokelat dapat mengurangi inflamasi arteri yang berhubungan dengan atherosclerosis. Memakan cokelat dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL, kolesterol yang membantu mengeluarkan kolesterol dari peredaran darah dan kembali ke hati untuk diproses dan dibuang.
7. Penelitian dari Harvard University School Of Public Health menyimpulkan bahwa orang yang mengkonsumsi cokelat secara teratur hanya 1 dibanding 5 resiko sakit jantung dibandingkan dengan orang-orang yang tidak makan cokelat.
nyata sekali keajaibannya keren
BalasHapusElever Media Indonesia